Ini Sinyal Sepakbola Indonesia Bakal Maju

Indonesia sepertinya sudah kapok mendapat sanksi dari FIFA. Setelah sanksi dicabut, publik di Tanah Air menyambut dengan baik. Pesepakbola yang hijrah keluar negeri atau terpaksa main di liga antarkampung mulai punya harapan. Terutama remaja yang berlatih di sekolah sepak bola (SSB) makin giat berlatih.

Sambutan menghadapi kompetisi resmi pun cukup meraih. Dimana klub dari berbagai provinsi langsung mempersiapkan diri untuk tampil di divisi utama atau sekarang Liga 2 dan Liga Super Indonesia atau sekarang Liga 1. Bahkan klub amatir yang ingin tampil di Liga 3 atau sebelumnya Liga Nusantara juga membangun tim dengan mengumpulkan pemain. Semuanya bergairah menyambut kompetisi dan PSSI pun punya nakhoda baru bernama Edy Rahmayadi. Jenderal bintang tiga ini merupakan Pangkostrad (Panglima Komando Stategis Angkatan Darat).

Hanya beberapa pekan kompetisi Liga 2 dan Liga 1 Indonesia 2017 bergulir. Berbagai insiden di lapangan dan luar lapangan terjadi. Ternyata PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis) tak tinggal diam. Laporan pertandingan dan informasi media masa, baik cetak maupun elektronik menjadi pegangan untuk menghukum klub dan pemain. Ketegasan Komdis PSSI ini meninggalkan efek yang bagus, dimana pemain diingatkan untuk tak berbuah ulah di lapangan. Setelah menyasar pemain dan klub, kini PSSI membidik wasit yang bermasalah.

Joko Driyono (kanan) bersama Ketua PSSI Edy Rahmayadi dan Komisaris Utama PT LIB Glenn Sugita (Foto: TopSkor.id/Choirul)

Seperti dilansir Antaranews.com (15/5/2017), PSSI resmi memberhentikan sementara perangkat pertandingan di Liga 2 dan Liga 1. Tak tanggung-tanggung, ada delapan wasit dan 10 asisten wasit dibebastugaskan. Keputusan itu diambil setelah PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi pelaksanaan liga di Kantor PSSI, Jakarta, Senin (15/5/2017). PSSI sudah menerima 17 protes mengenai wasit dari klub-klub Liga 1 dan Liga 2.

"Mereka diberhentikan sementara sejak keputusan dibuat sampai batas waktu yang nantinya ditentukan oleh Komite Wasit PSSI. Sanksi tersebut berdasarkan kinerja yang dipantau di lapangan. Tujuannya adalah PSSI ingin melindungi integritas kompetisi dan integritas wasit," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono sekaligus Plt Sekjen PSSI.
Seperti dilansir Topskor.id (15/5/2017), Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan berjanji melakukan peningkatan pelaksanaan kompetisi. Hal ini menanggapi evaluasi yang dilakukan di Kantor PSSI Jakarta. "Tentu akan ada peningkatan dan evaluasi ke depan. Setelah ini kami dan PSSI akan kembali bertemu sebelum putaran kedua liga," ujar Berlinton.

Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono (Foto: Republika.co.id/Iftah Israr)

Sikap tegas PSSI ini sudah lama ditunggu oleh pecinta bolamania Tanah Air yang ingin sepakbola Indonesia berkembang. Pihak klub dan suporter juga sangat risih bila ada keputusan wasit yang merugikan timnya, terutama saat bermain di kandang lawan. Begitu juga dengan wasit sangat ingin agar keberadaan mereka dapat di lindungan dari sikap kasar pemain, ofisial maupun penonton.

Bila pemain bersikap bersikap kasar, penonton melakukan tindakan yang terlarang termasuk ofisial klub. Makanya hukuman yang diberikan bisa menjadi efek jera. Kemudian wasit merasa terlindungi dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Tapi bila wasit melakukan hal yang melanggar bisa diberhentikan, maka membuat mereka berpikir lagi untuk melakukan tindakan yang tak patut. Bila ini terjadi, maka sepakbola Indonesia bisa lebih cepat berkembang terutama di Aceh Tenggara, Asia dan hingga dunia. Kualitas kompetisi pun lebih bagus dan akan banyak pemain luar yang mau tampil di Indonesia.

Ini akan berimbas pada sepakbola di masa mendatang yang menjadi industri yang menggerakkan perekonomian Indonesia. Kita harapkan ketegasan Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI berdampak pada kemajuan sepakbola Indonesia. Sehingga generasi selanjutnya punya masa depan lebih cerah untuk menjadi pemain sepakbola. Pada akhirnya masyarakat Indonesia berharap timnas bisa tampil di Piala Dunia, semoga.